Trenggalek, liputanmu – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Timur menggelar Latihan Gabungan (Latgab) dan Simulasi Penanganan Bencana Megathrust di Pantai Prigi, Trenggalek, pada 10-12 Januari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 450 peserta, melampaui target awal 400 orang, yang berasal dari berbagai elemen Muhammadiyah di Jawa Timur.
Ketua Panitia, Rossi Hendrawan, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas relawan Muhammadiyah Jawa Timur khususnya di sembilan daerah pesisir selatan Jawa Timur yang rawan bencana megathrust.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari seminar yang kami laksanakan di Kantor PWM Jawa Timur beberapa bulan lalu. Hasil seminar tersebut kami tindaklanjuti dengan penyusunan rencana kontingensi yang kini diuji dalam pelatihan ini.” Ujar Rossi.
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa ada sembilan daerah yang menjadi fokus pelatihan ini, yakni; Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan. Daerah-daerah ini memiliki sejarah gempa dan tsunami, sesuai dengan prediksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Latihan gabungan ini mencakup tujuh klaster keahlian, yaitu; Manajemen Pos Koordinasi (Poskor), Dapur Umum (DU), Dukungan Psikososial, Pencarian dan Penyelamatan (SAR), Hunian Darurat, Logistik, dan Medis.
“Unsur yang terlibat meliputi Majelis dan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Muhammadiyah di tingkat wilayah dan daerah, LLHPB Aisyiyah, Kwarwil Hizbul Wathan Jawa Timur, Pimpwil Tapak Suci, Nasyiatul Aisyiyah, Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), serta Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh Jawa Timur.” Tegasnya.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Mochamad Nur Arifin Bupati Trenggalek, Dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas peran aktif Muhammadiyah dalam kesiapsiagaan bencana.
“Latihan ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi potensi bencana besar. Saya berharap hasil pelatihan ini dapat diimplementasikan untuk melindungi warga Trenggalek dan daerah pesisir lainnya.” Ujarnya.
Rossi juga menjelaskan bahwa tingginya antusiasme peserta menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan bencana.
“Kami bersyukur peserta yang mendaftar melebihi target, ini bukti bahwa semangat gotong royong dan tanggung jawab sosial masih sangat kuat di kalangan relawan Muhammadiyah.” Katanya.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antar elemen Muhammadiyah dalam menghadapi potensi megathrust yang diprediksi dapat memengaruhi kawasan pesisir selatan Jawa Timur. (Moh. Ernam).