Surabaya, liputanmu – Semangat membara terpancar dari peserta Diklat Jurnalistik MI Muhammadiyah 27 Surabaya (Mimdatu) yang dengan antusias mendalami teknik reportase. Sabtu (8/2/2025).
Tanpa mengenal akhir pekan, mereka terus berlatih demi mencapai tujuan besar meluncurkan majalah madrasah yang informatif dan inspiratif. Diklat jurnalistik ini diselenggarakan oleh Mimdatu sebagai upaya membekali Guru dengan keterampilan jurnalistik. Peserta diajarkan teknik dasar reportase, wawancara, dan penulisan berita yang baik.
Diklat berlangsung di Madrasah Lantai 2 Gedung Mas Mansyur dan diikuti oleh lima guru yang terpilih berdasarkan Tim Majalah Madrasah.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Kepala MI Muhammadiyah 27 Surabaya, Ustadzah Sixtynna Eka Oktaviany, menyampaikan bahwa pelatihan ini, merupakan terobosan baru bagi madrasah yang khusus ditujukan kepada Tim Humas Mimdatu.
“Pelatihan ini ditujukan untuk teman-teman dari tim Humas dan calon Redaksi Majalah. Saat ini, karena kita belum memiliki program khusus untuk jurnalistik.” Ujar Plt Kepala Madrasah itu.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bagus untuk meluncurkan majalah perdana madrasah, karena memberikan wawasan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam proses penerbitan, mulai dari perencanaan hingga penyusunan konten yang menarik dan informatif.
“Saya rasa ini adalah langkah yang sangat bagus untuk penerbitan Majalah Sekolah tahun ini.” Imbuhnya.
Materi diklat disampaikan oleh Ustadz Muhammad Syaikhul Islam, Wakil Pemred KLIKMU.CO, yang mengajarkan teknik dasar, mencari, menggali, dan menyusun berita yang menarik. Selain itu, peserta juga mendapatkan pengalaman langsung melalui praktik wawancara dan penulisan berita, sehingga mereka dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari secara langsung dalam kegiatan tersebut.
“Menulis berita itu seni yang membutuhkan keahlian wartawan untuk menyajikan informasi secara akurat dan menarik. Berita harus objektif, diperoleh dari sumber relevan, disusun sistematis dengan bahasa sederhana, serta didukung foto yang representatif.” Tutur Ustadz Icool, panggilan akrabnya.
Syaikhul menjelaskan bahwa berita harus aktual dan segera dipublikasikan agar tetap menarik bagi pembaca. Jika terlambat, peristiwa yang diberitakan bisa kehilangan relevansi. Karena itu, kecepatan dan ketepatan dalam menyajikan berita menjadi kunci bagi jurnalis.
“Selain itu, berita harus aktual dan segera dipublikasikan agar tidak kehilangan nilai berita dan menjadi kurang menarik bagi pembaca.” Ujar Syaikul yang juga sebagai Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Rungkut Surabaya.
Sementara itu, salah satu peserta Diklat Jurnalistik, Ustadzah Nabila Rizqy Amalia menyampaikan Diklat Jurnalistik ini sangat manfaat baginya sebagai Tim Jurnalistik Mimdatu.
“Dari pagi sampai siang ini mendapatkan ilmu yang bermanfaat tentang penulisan, mulai dari menulis berita, opini hingga fotografi yang ada pada berita itu, serta pentingnya mengelola kata.” Ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa menulis opini atau berita juga memiliki struktur yang harus diikuti. Struktur ini membantu penyajian informasi agar lebih jelas dan sistematis. Dengan mengikuti struktur yang tepat, tulisan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami pembaca.
“Saya belajar tentang bagaimana mengelola kata dengan tepat, serta memahami struktur berita, yaitu lead atau kepala, body atau badan, dan tail atau ekor, untuk menyusun tulisan yang informatif dan menarik.” Pungkasnya (V2).