Surabaya, liputanmu – Meningkatkan kualitas aplikasi Gen Q Smart guru dan karyawan SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Surabaya berembug bareng, menjelang akhir tahun ajaran. Jum’at (09/05/2025).
Aplikasi pengontrol ibadah para siswa, guru dan karyawan SD Musix telah beroperasi hampir 8 tahun, untuk itu perlu ada evaluasi untuk meningkatkan kualitasnya.
Beberapa ibadah yang ada pada aplikasi Gen Q Smart terdiri dari 16 konten, diantaranya sholat lima waktu, mengaji yang namai one day one page (Odop), Sholat Dhuha, Sholat Tahajud, Puasa, Infaq, membaca/literasi, membantu orang tua, Sholat Jum’at, Sholat Tarawih dan Olah Raga.
“Setiap konten ada poin yang terakumulasi.” Ujar Ustadz Munahar, S.H.I., M.Pd., Kepala Sekolah Musix Gadung Surabaya.
Selanjutnya, ia menuturkan bahwa poin-poin pada konten yang terakumulasi sebagai laporan untuk orangtua sebagai laporan kepada orang tua. Rapot ini diserahkan bersamaan pembagian rapor
“Baik rapor sisipan maupun rapor semester.” Imbuhnya.
Pada momen rembugan bareng ini mengevaluasi aplikasi yang telah dipakai selama hampir 8 tahun.
“Awalnya laporan aktivitas siswa dalam update Gen Q Smart ini menjadi satu dengan Rapot siswa, tetapi sekarang berdiri sendiri.” Jelas Anisa Herawati, S.Pd., Kaur Kurikulum SD Musix.
Banyak hal yang didiskusikan, terutama perolehan point para siswa. Secara akumusi keseluruhan siswa, skor Rapor Gen Q belum menunjukkan hasil yang memuaskan, karena yang memperoleh predikat A masih dibawah harapan.
“Hal ini dikarenakan rutinitas update siswa yang belum berkata.” Ujar Basirun, S.Pd., Kaur Ismuba sebagai penanggungjawab aplikasi.
Ternyata, penyebab kecilnya point yang didapat, anak-anak ini masih banyak yang lupa update. Tetapi ada juga siswa yang overload perolehan poinnya.
Beberapa hal temuan dari rembug bareng ini diantaranya :
Pertama, banyak anak yang lupa update.
Kedua, untuk mendulang point, be beberapa siswa memanfaatkan/klik konten yang tidak dibatasi waktunya.
Ketiga, perlu ada saat-saat on dan off pada konten tertentu.
Keempat, perlu adanya filter gender.
Kelima, predikat pada rapot ditampilkan hanya akumulasi/jumlah saja, bukan dari keseluruhan saja.
Keenam, aplikasi tidak support pada Android keluaran terbaru.
Dari beberapa temuan ini mendapat tanggapan dari Mas’ud admin Aplikasi Gen Q Smart sekaligus perancang aplikasi Gen Q Smart.
Dia sangat berterima kasih atas masukan dan saran dari para segenap guru.
“Dari beberapa masukan ini, akan kami perbaiki, tetapi kita akan tetap mengikuti keinginan Sekolah.” Jawabnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa untuk melatih kedisiplinan dan kejujuran ibadah, maka setiap konten akan ada durasi waktu, sehingga jika durasi yang disediakan, tidak bisa klik.
“Skor rapor akan dihitung setiap konten akan ada predikat. Tidak lagi hanya akumulasi skor semua konten.” Pungkasnya. (Basirun).
