Lamongan, liputanmu – Tahun 2024 adalah tahun politik yang baru saja kita lalui. Banyak dinamika politik yang menjadi perhatian regional, nasional bahkan internasional. Mengingat dinamika ini bisa mengarah pada umat yang terbelah.
Demikian disampaikan oleh Ramanda Fathurrahim Syuhadi Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Jawa Timur dalam Refleksi Akhir Tahun yang disampaikan Selasa (31/12/2024).
“Alhamdulillah, tahun politik 2024 yang dinamikanya sangat tajam bisa kita lewati. Tentu ini adalah sebuah anugerah Allah SWT yang patut kita syukuri.” Ujar pria kelahiran Lamongan ini.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. Kita telah melewati tahun politik 2024 yang dinamika sangat keras sekali, dengan damai dan aman.
Allah SWT mengingatkan kita dalam Al-Qur’an surat QS. Ibrahim : 7, artinya :“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” Jelas Ramanda Rohim yang juga Wakil Ketua PDM Lamongan.

Selanjutnya, Anggota Bidang Literasi dan Pustaka Kwartir Pusat Hizbul Wathan ini mengungkapkan bahwa ada lima hal yang disampaikan terkait dengan Refleksi Era Kepemimpinan yang Baru Pasca Pilpres, Pileg, dan Pilkada di tahun 2024 yaitu :
Pertama, Kepemimpinan yang Inklusif dan Visioner; Pemimpin baru adalah harapan baru bagi bangsa. Oleh karena itu, pemimpin yang terpilih harus memiliki visi yang jelas untuk masa depan. Mereka harus berani mengatasi permasalahan yang ada saat ini, sambil mempersiapkan bangsa untuk tantangan-tantangan yang akan datang. Harapan kita, pemimpin baru mampu memperhatikan semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok yang terpinggirkan, dan memiliki komitmen untuk menjamin keadilan sosial bagi setiap golongan.
Kedua, Berkomitmen Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat; Semoga Pemimpin hasil Pilpres, Pileg, dan Pilkada dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Fokus utama mereka seharusnya adalah penciptaan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan, dan pemerataan akses terhadap pendidikan serta kesehatan. Dengan demikian, kesejahteraan rakyat bisa lebih merata dan terjamin.
Ketiga, Memperkuat Persatuan dan Kesatuan; Pilpres, Pileg, dan Pilkada telah usai. Kini, perbedaan pilihan yang kadang mengarah pada perpecahan dalam politik harus kita akhiri. Harapan kita, pemimpin yang baru dapat memupuk semangat persatuan dan kesatuan di masyarakat. Pemimpin harus mendorong dialog yang konstruktif antara berbagai kelompok, agar perbedaan dapat menjadi kekuatan, bukan penghalang.
Keempat, Pentingnya Kolaborasi dengan Masyarakat; Pemimpin baru harus selalu melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Jangan sia-siakan amanat yang diberikan oleh rakyat. Kunci untuk menciptakan kebijakan yang relevan dan efektif adalah dengan mendengarkan suara rakyat dan berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat. Hanya dengan cara ini, kebijakan yang diambil akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Kelima, Komitmen terhadap Transparansi dan Akuntabilitas; Kita berharap pemimpin yang terpilih akan menjalankan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Rakyat berhak mengetahui penggunaan anggaran negara dan keputusan-keputusan yang diambil oleh pemerintah. Sudah saatnya negara ini dipimpin dengan keterbukaan, bukan ketertutupan dan kejumudan. Transparansi dan akuntabilitas adalah fondasi penting untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan dipercaya oleh masyarakat.
“Kita berharap menyongsong tahun 2025 ini Indonesia lebih baik dan kesejahteraan masyarakat lebih meningkat. Selamat tahun baru 2025.” Pungkas Wakil Sekretaris Dewan Pendidikan Lamongan. (Humas/Gus).