spot_img
No menu items!
More
    HomeAgamaPCM Wonokromo Dukung Penuh Program Digital Fundraising Berbasis Cabang, Ranting dan Masjid 

    PCM Wonokromo Dukung Penuh Program Digital Fundraising Berbasis Cabang, Ranting dan Masjid 

    Mojokerto, liputanmu – Mengatur ritme dan menyamakan frekuensi dalam upaya bergerak menuju kemajuan bersama menjadi tujuan utama dalam setiap langkah yang diambil. Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya bekerjasama dengan Lazismu dan LPP UMKM mengadakan Pelatihan Digital Fundraising Berbasis Cabang, Ranting, dan Masjid pada Sabtu hingga Ahad, 8-9 Februari 2025, bertempat di Hotel New Start Trawas, Mojokerto.

    Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo turut mengirimkan wakilnya dalam acara tersebut, antara lain; Wakil Ketua PCM Wonokromo Bidang MEBP-PCM, Ustadz Taufik Hidayanto, AMd, Wakil Ketua PCM Bidang MPID, Ustadz Ir. Arief Rusdi. Ketua Takmir Masjid Syuhada, Ustadz Koko Soesantho, M.Pd., sementara perwakilan dari ranting adalah Ketua PRM Jagir, Bapak Mulyono dan Ketua PRM Jagir Mulyo, Bapak Eddin Fitri Wasian.

    Pelatihan ini menghadirkan pemateri utama Ustadz Ir. Kusnadi Ikhwani MM., yang kini dikenal dengan julukan terbaru Prof. Kusnadi, di mana “Prof” berarti “Provokator”. Ia didampingi oleh Arrijal Habibullah, seorang anak muda penuh semangat yang berkhidmat untuk kemajuan Masjid.

    Dalam upaya menjadikan Masjid sebagai pusat kegiatan yang memakmurkan umat. Setiap Masjid kini harus mulai memiliki tim Digital Fundraising. Tim ini bertugas untuk mendokumentasikan setiap kegiatan Masjid dan menyebarkan informasi tersebut melalui media online secara rutin.

    “Tidak hanya itu, setiap teks yang disebarkan juga berisi kalimat penuh inspirasi untuk memotivasi jamaah dan masyarakat luas.” Ujar Ustadz Ir. Kusnadi Ikhwani MM.

    Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama, yaitu :

    Pertama, Program Masjid yang menarik dan inovatif; Agar Masjid semakin dekat dengan masyarakat, diperlukan program-program yang menarik dan relevan, misalkan seperti “Pesta Durian” yang dapat digelar di sekitar halaman Masjid.

    “Acara semacam ini tidak hanya menjadi ajang berkumpul bagi jamaah, tetapi juga sebagai sarana untuk mengajak warga sekitar ikut serta dalam kegiatan positif.” Imbuhnya.

    Dengan demikian, Masjid akan menjadi tempat yang tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga untuk membangun kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi antar warga.

    Kedua, Transparansi dalam pengelolaan dana; Pengelola Digital Fundraising Masjid juga perlu menjaga transparansi dalam setiap aktivitas penggalangan dana.

    “Hal ini penting untuk membangun kepercayaan dari jamaah dan masyarakat agar mereka merasa yakin untuk berpartisipasi dalam mendukung program-program Masjid.” Tegasnya.

    Ketiga, Membangun profesionalisme di Masjid; Untuk menjadikan masjid lebih profesional, pengurus masjid, atau takmir, perlu membentuk badan eksekutif/harian yang bekerja full-time. Badan ini akan bertanggung jawab atas pengelolaan program-program masjid dan harus diberikan gaji agar lebih fokus dalam menjalankan tugasnya.

    “Pemilihan imam dan muadzin yang berkualitas juga sangat penting, karena mereka merupakan bagian dari faktor penentu kenyamanan jamaah dalam beribadah.” Ungkapnya.

    Keempat, Menciptakan tagline yang menginspirasi; Masjid perlu memiliki tagline yang menggambarkan tujuan mulia dan visinya. Sebagai contoh, “Masjid Memakmurkan Semua” atau “Masjid Mengasuh Masyarakat” adalah pilihan tagline yang mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam memakmurkan masjid dan lingkungan sekitar.

    “Masjid yang makmur, tentu saja akan memakmurkan warga.” Katanya.

    Kelima, Menarik minat jamaah dengan seni dan kreativitas; Masjid harus mampu menarik minat jamaah dengan memperkenalkan berbagai elemen seni dan kreativitas terutama lewat media online.

    “Dari sisi fasilitas, Masjid perlu dilengkapi dengan berbagai sarana yang mendukung kenyamanan jamaah, seperti ruang ibadah yang bersih dan nyaman serta area yang ramah untuk anak-anak.” Uraiannya dengan penuh semangat.

    Pemanfaatan Media Digital dalam Dakwah

    Dalam kesempatan tersebut juga, Ustadz Sarif Abdullah, seorang remaja yang sudah setengah tahun mengabdi di Masjid Al-Falah, menekankan bahwa dakwah yang efektif kini banyak dilakukan melalui media online.

    “Syiar menjadi lebih tersebar merata. Penggunaan media digital dapat menjadi sarana untuk menjangkau lebih banyak orang, terutama generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi.” Ujarnya.

    Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, yaitu; Pertama, Memberikan ruang untuk generasi muda. Penting juga untuk memberikan ruang dan panggung bagi anak muda untuk berperan aktif dalam pengelolaan Masjid.

    “Memberikan mereka kesempatan untuk berkontribusi dalam kegiatan masjid akan membantu menciptakan generasi yang peduli terhadap kemakmuran Masjid dan umat.” Jelasnya.

    Kedua, Kompak dalam mengelola Masjid; Mengelola masjid bukanlah hal yang mudah. Kunci utama dalam mengelola masjid adalah kebersamaan di antara pengurus. Sering bertemu dalam suasana yang menyenangkan dan menjaga komunikasi yang baik antar pengurus akan memperkuat semangat kolektif.

    “Jika perlu, rapat-rapat pengurus bisa dipindahkan ke tempat yang lebih santai, seperti restoran, agar suasana tetap kondusif dan anggota pengurus tetap semangat.” Ungkapnya dengan penuh semangat.

    Ketiga, Mengutamakan keikhlasan dan doa; Salah satu kunci sukses dalam mengelola masjid adalah ikhlas, pantang menyerah, dan tidak hanya mengandalkan akal semata. Ketika menghadapi kesulitan, pengurus Masjid hendaknya senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan.

    “Keimanan dan keyakinan menjadi pondasi yang kuat dalam menjalankan segala kegiatan Masjid.” Tegasnya.

    Keempat, Inovasi untuk meningkatkan dana Masjid; Untuk memastikan kelangsungan dan kemajuan Masjid, pengurus harus terus berinovasi dalam mencari sumber dana. Salah satu cara untuk meningkatkan perolehan dana adalah dengan melibatkan semua unsur masyarakat dan segera mengeksekusi ide-ide cemerlang yang ditemukan.

    “Selain itu, penggunaan teknologi seperti QRIS pada kaleng infaq dan flyer kegiatan dapat memudahkan jamaah dalam berpartisipasi secara digital.” Katanya.

    Kelima, Langkah bertahap menuju Masjid yang lebih maju; Penting untuk bergerak secara bertahap, dengan selalu meningkatkan keterampilan dan fasilitas yang ada. Setiap langkah yang diambil harus berfokus pada tujuan untuk membuat masjid lebih maju, profesional, dan mampu memakmurkan umat. Dengan kerja keras dan keikhlasan, masjid dapat menjadi tempat yang lebih bermanfaat dan menyentuh hati banyak orang.

    “Dengan demikian, melalui berbagai inovasi dan upaya bersama, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan yang memakmurkan umat dan lingkungan sekitar.” Pungkasnya. (Humas/Taufik Hidayanto).

    ponpesummurquroo
    faibaznas
    faiums
    s2pendidikan
    umroh
    previous arrow
    next arrow

    latest articles

    explore more

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here