Surabaya, liputanmu – Diklatsar Komando Kesiap Siagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Surabaya 2025 dilaksanakan sejak tanggal 4 Mei, dan dilanjut tanggal 10-11 Mei 2025 di Muhammadiyah Training Center (MTC) Wonosalam, Jombang. MTC merupakan aset Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Ustadz Muhammad Jemadi, MA., Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, yang membidangi Dikdasmen dan Pembinaan Ortom. Hadir juga jajaran Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Surabaya, termasuk jajaran BPO Kokam Surabaya.
Alfi Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Surabaya yang sekaligus sebagai Panglima Daerah Kokam Surabaya, dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapannya kepada peserta Diklatsar Kokam 2025.
“Atas nama Pemuda Muhammadiyah Surabaya kami berharap bahwa Kokam istiqomah berpegang teguh pada nilai-nilai NKRI, keislaman, dan kemuhammadiyahan, karena ketiga hal tersebut merupakan pilar utama Kokam.” Tuturnya.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa Pemuda Muhammadiyah Surabaya sebagai salah satu organisasi otonom Muhammadiyah yang memiliki hak penuh atas Kokam, memiliki misi dan agenda khusus dalam Diklatsar Kokam 2025, hal tersebut disampaikan oleh Panglima Daerah Kokam Surabaya dalam sambutannya.
“Diklatsar kali ini ada misi dan agenda khusus yang harus dilaksanakan oleh seluruh peserta, misi tersebut adalah menjadikan Kokam sebagai pasukan elit dan pasukan khusus Persyarikatan Muhammadiyah Surabaya, sehingga kalau sudah mendapat title sebagai pasukan elit dan pasukan khusus, maka Kokam harus benar-benar siap sedia 27 jam untuk menjaga kewibawaan Persyarikatan Muhammadiyah dan tokoh-tokoh Muhammadiyah.” Tegasnya.
Alfi kemudian, mengatakan bahwa banyaknya isu-isu miring tentang keormasan, Pemuda Muhammadiyah Surabaya juga berpesan kepada seluruh pasukan Kokam Se-Surabaya agar tidak ikut-ikutan gerakan yang merugikan diri sendiri maupun mencoreng nama baik Persyarikatan Muhammadiyah.
“Sebagaimana yang sedang viral di media sosial dan pemberitaan tentang gaduhnya beberapa wilayah di Indonesia gara-gara ada pergerakan Ormas yang dianggap meresahkan oleh masyarakat, maka saya menginstruksikan kepada seluruh anggota Kokam se-Surabaya agar tidak ikut-ikutan hal yang merugikan masyarakat.” Tegas Cak Alfi yang juga Wakil Kepala SMAMX Surabaya.
“Justru Kokam harus dengan segala kewibawaan dan skillnya mampu memberikan manfaat di tengah-tengah masyarakat, bukan membuat resah apalagi gagah-gagahan dengan seragamnya. Maka dengan ini saya instruksikan agar Kokam Surabaya menegakkan semangat Fastabiqul Khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan, bukan berlomba-lomba membuat keresahan.” Pungkasnya. (Humas/Gus).